Foto : Arifin ( Walikota Jakarta Pusat ).
JAKARTA, NEWS LINK AKTUAL.com–
Pemerintah Kota Jakarta Pusat segera merazia terhadap rumah warga yang belum memiliki septic tank.
Wali Kota Jakarta Pusat Arifin mengungkapkan, Satpol PP akan memberikan peringatan pertama kepada warga yang belum memenuhi kewajiban ini.
“Para lurah sudah rampung melaporkan warga Jakarta Pusat yang belum memiliki septic tank,” kata Arifin di kantornya,Jumat (7/2/2025).
Arifin menjelaskan, saat ini Pemkot sedang mengonfirmasi data dari kelurahan dan puskesmas Jakarta Pusat. Setelah proses konfirmasi selesai, data tersebut akan dilimpahkan ke Satpol PP Jakarta Pusat.
“Sebelumnya, validasi terhadap pemukiman warga yang tidak memiliki septic tank telah selesai akhir Januari 2025 oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat,” jelasnya.
Dalam razia ini, Arifin menyebutkan, akan ada dua kelompok masyarakat yang menjadi sasaran.
Kelompok pertama adalah warga yang mampu dari segi lahan dan ekonomi, yang diwajibkan untuk segera membangun septic tank di kediaman mereka.
Sementara itu, kelompok kedua adalah warga yang tidak mampu, yang akan didata oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat untuk dibuatkan septic tank komunal.
Tujuan dari pembangunan septic tank ini adalah untuk mencegah warga membuang kotoran ke saluran dan kali di sekitar kediaman mereka.
“Nah, ini yang tadi ada kaitannya dengan Satpol PP untuk dilakukan semacam tindakan bagi mereka (kelompok pertama) agar membuat septic tank,” ucap Arifin.
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan bahwa bentuk peringatan kepada warga untuk membangun septic tank akan mengikuti standard operating procedure (SOP).
“SOP yang ada peringatan pertama 7 x 24 jam dan sebagainya,” terangnya. Di sisi lain, jika warga yang mampu yang telah terjaring razia belum membangun septic tank dalam waktu tertentu, mereka akan dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring) sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2007.
Kasatpol PP Jakarta Pusat Tunbur Parluhutan Purba menambahkan, mereka sudah siap untuk merazia rumah warga terkait septic tank. Ia menyatakan, mereka hanya menunggu data hasil validasi dari kelurahan dan puskesmas setempat. “Kami siap, kami tinggal menunggu data saja dan langsung bergerak,” ujarnya.
(RD)
