Fhoto : Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno Sarapan Pagi bersama Warga Muara Karang Jakarta Utara
JAKARTA, Newslinkaktual. Com, —
Bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) Jakarta, Rano Karno menyambangi Pasar Muara Karang Jakarta Utara (Jakut). Rano juga melakukan sarapan bersama warga di situ.
Pantauan link aktual di lokasi, Sabtu (7/9/2024), Rano tiba pukul 09.00 WIB. Rano datang mengenakan baju merah. Rano turut ditemani Ketua DPD PDIP Jakarta, Adi Wijaya.
Kedatangan Rano langsung disambut warga dan pedagang yang berada di dalam Pasar Muara Karang. Rano juga terus diteriaki oleh warga dengan sebutan ‘Bang Doel’.
“Bang Doel, Bang Doel,” teriak warga.
Fhoto : Calon Wagub DKI Jakarta Rano Karno Sarapan Pagi Bersama Warga Muara Karang Jakarta Utara
Sesekali Rano juga tampak berinteraksi dengan warga maupun pedagang. Dia menanggapi ajakan foto bersama para warga. Dia juga sempat menghampiri pedagang yang mencoba menawarkan dagangannya.
“Bang Doel foto dong bang, rame-rame bang,” minta warga.
“Ayo, ayo, siape lagi yang mau foto bareng, biar sekalian dah ayo,” sahut Rano.
Usai berkeliling, Rano Karno masuk ke dalam restoran. Rano pun melakukan sarapan bersama dengan Adi Wijaya dan juga seluruh warga yang hadir.
Temui Pedagang-Warga Pasar Muara Karang
Rano Karno kemudian mendatangi Pasar Muara Karang, Jakut. Dia mengetakan akan merevitalisasi pasar-pasar di Jakarta.
Rano Karno kemudian mendatangi Pasar Muara Karang, Jakut. Dia mengetakan akan merevitalisasi pasar-pasar di Jakarta.
“Harus segera revitalisasi. Artinya apa? kita perlu pasar, karena di situlah tempat berkumpul masyarakat, tempat bersosialisasi,” kata Rano kepada wartawan di Pasar Muara Karang.
“Artinya gini, pedagang yang di jalan, kita tarik ke dalem, supaya apa? Ngga ganggu lalu lintas. Belanja juga nyaman, die jalan juga aman. Ditertibkan harus, itu pasar penting, gitu,” sambungnya.
Dia menilai pasar menjadi tempat yang penting untuk roda perekonomian. Namun dia menyebut pasar bukan sekadar tempat jual beli melainkan menjadi tempat berkumpul masyarakat dalam membangun komunikasi antar warga.
“Mungkin kita hanya berpikir pasar itu cuma buat tempat transaksi jual beli, nggak. Itu ada tempat kita buat berkoordinasi, karena dari mulai pasar itu akan timbul simpati, solidaritas, nah tentu pasti ekonomi akan bergerak. Jadi artinya pasar itu penting, tinggal mungkin terpaksa kita tertibkan,” jelas Rano.
“Inilah kebudayaan Jakarta, karena apa? Harmonisasi antar masyarakat terjadi. Lu mau ape, lu darimane, agama ape, kalo di sini semua jadi satu gitu,” imbuhnya.
(Iwan)