Foto : As.Sisca Pradita ( Pemimpin Redaksi News Linkaktual.com )
JAKARTA,NEWS LINK AKTUAL.com–
Adanya peristiwa oknum Wartawan dan LSM kena OTT oleh Pihak berwajib Polres Batu Malang Jawa Timur.
Pemimpin Redaksi News Linkaktual.com,As.Sisca Pradita sangat menyangkan adanya oknum wartawan dan LSM yang diduga melakukan pemerasan di lingkungan pondok pesantren yang telah menyederai Profesi.
Dalam peristiwa penangkapan yang melibatkan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum-oknum tersebut,Pradita mengungkapkan keprihatinannya,Ia menilai bahwa jika pondok pesantren tersebut benar-benar tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum, pihak pesantren seharusnya tidak memberikan uang kepada oknum wartawan atau LSM tersebut.Kata Pradita.
Lanjut Pradita menegaskan hal ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah memang oknum-oknum wartawan dan LSM tersebut terjebak dalam permainan pihak terkait? Dalam hal ini, pihak pondok pesantren yang memberikan sejumlah uang justru berperan dalam memicu terjadinya pemerasan yang seharusnya bisa dihindari jika keduanya saling menjaga integritas.
Pemberian uang dari pihak pondok pesantren kepada oknum wartawan atau LSM menunjukkan adanya ketidakberesan yang mungkin sengaja dipicu oleh pihak yang lebih berwenang. Jika pihak pesantren tidak terlibat langsung dalam praktek ini, hal itu justru bisa menimbulkan perasaan terpojok dan merugikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya dihormati.
Penegak hukum harus bertindak secara seimbang dan adil dalam menangani kasus semacam ini. Semua pihak yang terlibat, baik oknum wartawan, LSM, maupun pihak pesantren, harus menjalani proses hukum yang transparan dan tanpa ada pihak yang merasa dijebak.
Penegakan hukum yang adil dan seimbang sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga yang seharusnya berfungsi sebagai pilar moral dan hukum.
Kasus ini juga menjadi cermin bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan media dan LSM. Transparansi, etika, dan profesionalisme harus menjadi pedoman dalam menjalankan tugasnya.
Begitu juga bagi pesantren, yang harus lebih waspada terhadap potensi eksploitasi oleh oknum-oknum yang memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi.
Akhirnya, kasus ini mengajarkan kita pentingnya menjaga integritas, saling menghormati, dan menjalankan prinsip-prinsip keadilan dalam setiap aspek kehidupan. Ke depan, semua pihak harus berusaha untuk lebih profesional, mengedepankan etika, dan menghindari tindakan yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang ada.Tegas Pradita.
(RD)