Fhoto : As.Sisca Pradita ( Pemimpin Redaksi News Link aktual)
Editorial : Renungan Jiwa
JAKARTA, NEWS LINK AKTUAL. COM–
Kekayaan di dunia sering kali dianggap sebagai simbol kesuksesan dan prestasi, namun sesungguhnya bersifat sementara.
Meskipun harta dan kekayaan dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan hidup, semuanya akan ditinggalkan ketika seseorang meninggal dunia.Jumat (6-12-2014)
Pemimpin Redaksi News Link aktual, As.Sisca Pradita ia menjelaskan bahwa kekayaan di dunia tidak memiliki nilai abadi dan tidak dapat dibawa ke akhirat.
” Karna memiliki kekayaaan di dunia jangan bangga dulu karena selesai meninggal, kekayaan itu sudah selesai hilang,” ujarnya.
Fhoto : Ilustrasi Kehidupan
Lanjut Pradita mengatakan, kehidupan di dunia ini bersifat sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah kekal dan abadi.
Ia menjelaskan bahwa kekayaan dunia tidak akan memiliki nilai di akhirat. “Hidupnya sementara, kalau di akhirat kan abadi sifatnya, nggak ada meninggal lagi,” kata Pradita.
Ini menggarisbawahi pentingnya memahami bahwa semua harta benda yang dimiliki tidak akan dibawa saat seseorang meninggal dunia.
Pradita melanjutkan dengan penekanan bahwa tidak perlu khawatir jika seseorang merasa miskin di dunia. “Kalau anda misalnya fakir di akhirat, fakir terus, kalau kita kaya dunia dan disebut miskin dunia, nggak usah khawatir,” jelasnya.
Dalam pandangan Pradita, status dunia tidak akan berpengaruh pada status akhirat.
Fhoto : Ilustrasi Kematian
“Kalau sudah meninggal, statusnya sama almarhum, tempatnya sama kali ke tanah, dan nggak ada yang dibawa,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa tidak ada satupun benda material seperti rumah, mobil, atau bahkan handphone yang akan diikutkan dalam proses penguburan.
“Ada yang meninggal dikuburkan dengan rumahnya, mobilnya, asetnya, bahkan handphone-nya?” tanyanya.
Jawabannya tentu saja tidak ada, mengingat semua harta duniawi ditinggalkan dan tidak dapat dibawa ke akhirat.
Dari itu pentingnya introspeksi dan memikirkan kehidupan akhirat menjadi fokus utama bahwa kesadaran ini mendorong orang untuk sering beristigfar dan memohon ampunan Allah.
Dengan penekanan pada pentingnya kehidupan akhirat, Pradita mengingatkan umat untuk lebih fokus pada amalan ibadah dan kebaikan yang akan bermanfaat di hari kiamat.
“Sering istighfar,” agar umat terus berdoa dan memohon ampunan untuk memperbaiki keadaan spiritual.