Fhoto : Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta)
JAKARTA, NEWS LINK AKTUAL. COM–
Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menggagalkan keberangkatan 23 calon tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi mengungkapkan modus keberangkatan calon TKI ilegal adalah seolah hendak pelesiran ke luar negeri.
“Modusnya seolah-olah korban merupakan warga negara Indonesia yang hendak berpelesir ke luar negeri. Disiapkan tiket keberangkatan, juga disiapkan tiket untuk perjalanan pulang kembali ke Indonesia,” kata Reza kepada wartawan di Polresta Bandara Soetta, Banten, Sabtu (9/11/2024).
Fhoto : Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Reza Fahlevi
Reza menuturkan sindikat pelaku yang memberangkatkan TKI secara nonprosedural masih berkaitan dengan kasus-kasus sebelumnya. Pelaku diduga berada di luar negeri.
“Dalam pendalaman tim memang ada keterkaitan, namun kita masih menunggu petunjuk lanjut terkait dengan sindikat pelaku yang memberangkatkan. Ada keterkaitan namun dalam pendalaman nanti kita akan sampai hasilnya,” ujarnya.
“Ada juga yang direkrut oleh oknum-oknum pelaku secara sporadis yang mana memiliki atau latar belakang pernah bekerja terlebih dahulu di negara-negara secara nonprosedural,” tambahnya.
Reza pun menjelaskan TKI ilegal yang digagalkan itu mayoritas akan dipekerjakan sebagai admin judi online hingga penipuan (scammer).
“Yang dari pendalaman tim, diketahui 7 orang itu ke destinasi negara Thailand, itu sebagai admin judi online, 5 orang ke negara Kamboja sebagai bagian dari sindikat scammer,” ucapnya.
“Jadi dari pendalaman tim untuk pencegahan tanggal 5 sampai tanggal 8 ini di antaranya memang dominan akan dipekerjakan di sektor admin perjudian online dan scam, lanjutnya.
Di sisi lain, para calon PMI yang akan dipekerjakan di sektor judol dan scammer tersebut hanya diiming-imingi gaji Rp 67 juta tanpa adanya pengertian tentang latar belakang pekerjaannya itu.
“Dalam pendalaman tim, memang mereka ditawari gaji dengan besaran Rp 6-7 juta per bulan. Mereka tidak begitu memahami apa itu definisi dari scammer,” tuturnya.
Reza menyampaikan sejauh ini ada sembilan destinasi negara yang sering menjadi tujuan calon PMI. Negara Asia Tenggara masih menjadi tujuan utama.
“Kami laporkan juga dalam pencegahan kali ini ada sebanyak sembilan negara yang menjadi destinasi.
Yang pertama negara Thailand sebanyak tujuh orang, Kemudian negara Korea Selatan sebanyak dua orang, kemudian negara Uni Emirat Arab sebanyak dua orang. Negara Singapura satu orang, negara China satu orang, negara Dubai dua orang, negara Malaysia dua orang, negara Kamboja lima orang, dan negara Bahrain satu orang,” ucapnya.
(KV)