Fhoto : Tampang 4 perampok sadis di Pamijahan, Bogor.
BOGOR, Newslinkaktual. Com, —
Polisi mengungkap motif perampok sadis yang menewaskan HS (26) di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat. Mulanya, otak perampokan, yaitu D, menggadaikan mobilnya ke korban.
“Mobil salah satu barang bukti yang kita amankan pada saat kejadian di rumah korban itu adalah mobil yang digadaikan tersangka D kepada korban HS sebesar Rp 23 juta,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara, Rabu (25-9-2024)
Kemudian, korban HS mendesak D untuk membayar utang barang yang digadaikan tersebut. Karena tak mampu bayar, muncul niat D untuk melancarkan aksi perampokan sadisnya itu.
“Namun, karena desakan, korban HS selalu menagih dan tersangka D tidak mampu membayar, timbullah niat untuk melakukan tindak kejahatan itu. Dengan tujuan utamanya mengambil barang-barang berharga milik korban,” terangnya.
Dari tangan korban, keempat rampok menggasak sejumlah barang. Mulai mobil hingga perhiasan.
“Beberapa di antaranya mengambil mobil Xpander korban, mengambil kembali mobil Calya yang digadaikan D kepada korban, dan beberapa barang bukti lainnya, yaitu ada perhiasan emas milik keluarga korban,” bebernya.
Perencanaan Perampokan
Empat perampok sadis yang menewaskan HS di Pamijahan, Bogor, telah merencanakan aksi perampokan dua hari sebelumnya.
Namun rencana itu batal dan lanjut merencanakan dua hari setelahnya atau Minggu (15/9) di bengkel tersangka di Kampung Moyan, Cibungbulang
“Para pelaku ini sebelumnya sudah merencanakan akan melakukan curas (pencurian dengan kekerasan) ini dua hari sebelumnya,” kata Wakapolres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra.
Terancam Hukuman Mati
Perampokan lalu terlaksana pada Selasa (17/9), sekitar pukul 23.00 WIB, bermula ketika tersangka D dan S bertamu ke rumah korban, yaitu HS. Saat itu mereka sudah menyiapkan alat yang digunakan untuk melakukan penganiayaan hingga korban meninggal dunia
“Tersangka D dan S bertamu ke rumah korban HS dengan motor milik tersangka C yang mana sudah disiapkan di dalam jok, yaitu ada kunci pas dibalut dengan pakaian untuk menganiaya korban,” jelasnya.
Penganiayaan terjadi pada hari Rabu (18/9) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Selain satu korban meninggal dunia, sebanyak tiga korban lainnya luka-luka.
(BG)