Fhoto : Mendagri Tito Karnavian
JAKARTA, NEWS LINK AKTUAL. COM–
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengungkap fakta mengejutkan terkait jumlah tenaga honorer di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar).
Dalam sebuah kesempatan resmi, Tito menyatakan bahwa jumlah honorer Satpol PP di Indonesia saat ini mencapai 91.959 orang atau personel.
Angka ini menunjukkan tingginya ketergantungan terhadap tenaga honorer untuk menjalankan fungsi pengamanan dan ketertiban masyarakat.
Mendagri Tito Karnavian mengungkap data terkini terkait jumlah personel Satpol PP di seluruh Indonesia. Selasa ( 13-11+2024).
Berdasarkan data yang disampaikan, total personel Satpol PP di Indonesia mencapai 122.610 orang, yang terbagi ke dalam dua kategori:
- ASN (Aparatur Sipil Negara): Sebanyak 30.651 personel.
- Non-ASN atau tenaga honorer: Sebanyak 91.959 personel.
Jumlah ini mencerminkan dominasi tenaga honorer di tubuh Satpol PP, dengan hampir 75 persen personel bukan berstatus ASN.
Sementara jumlah personel di Dinas Pemadam Kebakaran seluruh Indonesia saat ini berjumlah 50.416 yang terdiri atas
- Berstatus ASN baik PNS atau PPPK sebanyak 18.028 personel.
- Non ASN sebanyak 32.388 personel
Artinya, mayoritas personel Dinas Pemadam Kebakaran di Indonesia, yaitu sekitar 64 persen, masih berstatus Non-ASN
Dalam kesempatan yang sama, Tito menyampaikan bahwa pihaknya sudah berusaha untuk memperjuangkan nasib honorer Satpol PP dan Damkar agar bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Tidak hanya Satpol PP dan damkar, Tito juga menyinggung persoalan tenaga honorer di bidang administrasi.
Menurutnya, banyak tenaga honorer yang direkrut tanpa melalui proses seleksi yang transparan, melainkan titipan pejabat atau tim sukses Bupati atau Walikota. Bahkan, menurut Tito jumlahnya mencapai hampir 2 (dua) juta.
“Kita sudah berjuang kok ke KemenPAN RB, supaya temen-temen Satpol yang masih honorer baik yang di Damkar kemudian yang di Satpol PP honorer, karena KemenPAN RB menyampaikan bisa mem-PPPK kan sementara ini yang punya skil bukan tenaga yang administrasi, kalau administrasi kan biasanya titipan pejabat atau tim sukses Bupati Walikota dijadikan tenaga honorer, jumlahnya makin banyak jumlahnya hampir 2 juta kalau tidak salah,” ungkap Tito.
(SI)