Foto : Bareskrim Polri memastikan bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
JAKARTA, NEWS LINK AKTUAL.com–
Bareskrim Polri memastikan bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) benar pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan telah memenuhi seluruh persyaratan kelulusan sebagai sarjana kehutanan.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, pengumuman Jokowi lulus seleksi masuk UGM sempat masuk dalam koran Kedaulatan Rakyat.
“Penyelidik mendapatkan fakta bahwa benar Insinyur Joko Widodo mendaftar dan masuk Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 melalui bukti pengumuman di Koran Kedaulatan Rakyat tentang 3.169 peserta lulus ujian masuk PPI atau proyek perintis 1 UGM yang terbit pada hari Jumat Kliwon 18 Juli 1980,” kata Djuhandhani dalam konferensi pers, Kamis (22/5/2025).
Nama Joko Widodo tertera pada halaman 4 kolom 6, urutan ke-14 di bagian Fakultas Kehutanan. Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Internasional,
Tuding Kampus Pro Partai Komunis China Baca juga: Polri Hanya Tunjukkan Foto Ijazah Jokowi Saat Konpers, Apa Alasannya?
“Terhadap koran tersebut telah dipastikan keasliannya melalui keterangan staf perpustakaan,” imbuhnya.
Tak hanya itu, surat kabar Berita Nasional (Bernas) edisi yang sama juga memuat jadwal pendaftaran ulang mahasiswa baru Fakultas Kehutanan UGM, yang dilaksanakan pada Senin, 28 Juli 1980.
Jadwal itu sesuai dengan dokumen registrasi mahasiswa atas nama Joko Widodo tertanggal sama yang tersimpan di arsip Fakultas Kehutanan.
“Telah diuji secara laboratoris oleh puslabfor yang dinyatakan blanko adalah identik atau produk yang sama dengan pembanding terhadap koran tersebut telah dipastikan keasliannya melalui keterangan staf perpustakaan.
” kata Djuhandhani. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Baca juga: Begini Foto Ijazah Jokowi yang Diuji Forensik oleh Bareskrim Polri Berbagai dokumen akademik milik Joko Widodo juga diperiksa keasliannya oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), mulai dari Kartu Hasil Studi (KHS), bukti pembayaran SPP, surat izin her-registrasi, hingga surat keterangan lulus ujian praktik.
Semua dokumen itu dinyatakan identik atau berasal dari produk yang sama dengan dokumen pembanding. Selain itu, dokumen uraian praktik lapangan Jokowi selama kuliah, termasuk KKN di Boyolali dan penelitian masalah kehutanan di Surakarta, juga ditemukan dan telah diverifikasi.
Polisi juga memeriksa skripsi asli Jokowi yang berjudul Studi tentang Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta. Hasil pemeriksaan Puslabfor menunjukkan skripsi tersebut diketik menggunakan mesin ketik tipe pika dan halaman pengesahan dicetak dengan teknik hand press, sesuai praktik umum pada masa itu.
Djuhandhani menambahkan, ijazah asli milik Jokowi dengan nomor 1120 dan NIM 1681KT juga telah diuji dan dinyatakan identik dengan ijazah milik tiga rekannya di Fakultas Kehutanan UGM dari angkatan yang sama.
“Bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” ungkap dia.
Diketahui pula bahwa skripsi Jokowi didigitalkan pada 2016 dan diunggah ke aplikasi Perpustakaan Digital (PTD) UGM pada 2019. Meski mayoritas skripsi yang diunggah baru sampai lulusan 1990, unggahan skripsi Jokowi menjadi satu-satunya pengecualian karena statusnya sebagai tokoh nasional.
Berdasarkan hasil gelar perkara, penyelidikan ini pun ditutup dengan kesimpulan bahwa tidak ditemukan tindak pidana terkait ijazah Joko Widodo dan ijazah Jokowi dinyatakan asli.
“Kita semua berharap situasi negara ini menjadi semakin tenang. Kita bantu pemerintah yang saat ini dipimpin oleh Bapak Prabowo melaksanakan pembangunan,” kata Djuhandani.
(RD)