Heru Budi : Nanti Saya Evaluasi, Padahal ASN WFH 50%

Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespons kondisi Jakarta yang tetap macet meskipun ketentuan work from home (WFH) 50 persen diterapkan bagi ASN. Heru menyebut pergerakan di Jakarta pasti tetap tinggi sekalipun WFH diberlakukan bagi ASN DKI.
“Ya jangan salahkan pemda. Maksudnya bersama-sama.

Pemda kan hanya 25 ribu, pergerakan manusia di Jakarta itu 25 juta loh, sehingga harapan saya semua bisa ikut, tetapi tidak mengurangi pertumbuhan ekonomi, diatur sendiri,” kata Heru Budi di Bantaran Kali Mookevart, Jakarta Barat, Kamis (24/8/2023).

Heru lantas mengimbau agar sektor swasta turut menerapkan WFH demi mengurangi kemacetan maupun polusi udara di Ibu Kota. Menurutnya, sektor swasta tetap bisa menerapkan WFH sambil memastikan kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan baik.

“Kan saya imbau swasta mengatur dirinya sendiri supaya ekonomi tetap tumbuh, juga mengurangi polusi, mengurangi kemacetan,” jelasnya.

Heru juga menyoroti rendahnya persentase ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang menerapkan WFH. Heru bakal melakukan evaluasi pekan depan.

“Nanti kita evaluasi, nggak papa. Baru empat hari suruh evaluasi. Nanti seminggu, Senin saya evaluasi,” tegasnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan uji coba kebijakan work from home (WFH) 50 persen bagi ASN DKI demi menekan polusi udara di Jakarta kemarin.

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Etty Agustijani mengatakan aparatur sipil negara (ASN) DKI Jakarta yang melaksanakan work from home (WFH) baru sebesar 13 persen.

“Dari jumlah itu kemarin yang melakukan WFH baru 13 persen, sekitar 2.000 orang,” kata Etty saat dihubungi, Selasa (22/8).

Dia pun mengungkapkan ASN di DKI Jakarta itu ada sebanyak 51.714 pegawai ditambah dengan PPPK sebanyak 6.395 pegawai.

Sebagai informasi, mengacu pada surat edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono, ASN yang diperbolehkan untuk WFH yang bukan melayani langsung masyarakat.

Beberapa di antara yang melayani langsung masyarakat adalah tenaga kesehatan hingga tenaga pengajar.

“Kalau di SE itu yang boleh WFH yang bukan pelayanan langsung. Nah yang bukan pelayanan langsung itu jumlahnya ada 15.335 orang PNS,” ucapnya.

Etty membeberkan alasan belum 50 persen ASN di DKI melakukan WFH. Hal itu disebut karena ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) belum menentukan siapa saja pegawai yang akan menerapkan kerja dari rumah

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *