Fhoto : Barang bukti pemalsuan nomor mesin dan rangka motor yang diamankan polisi
LAMPUNG, Newslinkaktual. Com, —
Polisi berhasil membongkar sindikat pemalsuan nomor rangka dan nomor mesin motor di Lampung terbongkar. Dalam kasus ini, tiga orang tersangka ditangkap.
Kasus diungkap oleh jajaran kepolisian dari Polres Sukarame.
Pengungkapan ini berawal dari tertangkapnya seorang pencuri sepeda motor oleh massa di wilayah Jati Agung, Lampung Selatan.
“Pengungkapan kasus ini berawal tertangkapnya SL diwilayah Jati Agung Lampung Selatan.
Kemudian pihak Polsek Jati Agung berkordinasi dengan kami karena memang ada dan laporan juga atas pencurian yang dilakukan tersangka di wilayah hukum kami,” kata Kapolsek Sukarame, Kompol Rohmawan, Senin (30/9/2024).
Dari keterangan SL, diketahui bahwa dia juga yang melakukan pencurian motor milik GN berserta helm diwilayah hukum Polsek Sukarame.
“Kami mintai keterangan, kemudian dia mengakui hal tersebut dan motor GN ini telah dijual ke penampung berisinial AG. Lalu helm korban ini digunakan dia untuk melakukan pencurian sebelum akhirnya ditangkap massa,” jelaasnya.
“Nah dari helm yang tampak sepele ini lah akhirnya kami lakukan pengembangan dan berusaha mengungkap sindikat tersebut,” lanjutnya.
Dari keterangan SL, jajaran Polres Sukarame berhasil menangkap AG dan IM di sebuah rumah di Desa Adi Luwih, Kabupaten Pesawaran.
“AG bersama IM ini berada di suatu tempat, di mana mereka ini akan merubah nomor mesin dan nomor rangka sepeda motor hasil curian, di rumah atas berinisial M (DPO), namun saat dilakukan penggerebekan, M sudah tidak ada di tempat,” ungkapnya.
Di lokasi tersebut, polisi mendapati sejumlah bodi sepeda motor, plat atau TNKB sepeda motor, termasuk 7 unit sepeda motor.
“Kami juga temukan alat alat untuk merubah nomor rangka dan nomor mesin sepeda motor,” jelasnya.
Dirinya menambahkan bahwa sindikat ini mendapatkan BPKB dan STNK asli sepeda motor dengan membeli secara online dari facebook.
“BPKB dan STNK dibeli oleh para pelaku melalui medsos, seharga Rp 1,5 juta. Setelah mendapatkan BPKB dan STNK, kemudian para pelaku baru mencari sepeda motor hasil curian, untuk selanjutnya dirubah nomor rangka dan nomor mesinnya,” ujarnya.
(LM)