Fhoto : 3 Paslon Cagub Jakarta
JAKARTA, Newslinkaktual. Com, —
Dua lembaga survei merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang berlaga di Pilkada Jakarta 2024.
Antara Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana dan Pramono Anung-Rano Karno siapa yang paling kuat di dua survei terkini?
Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Rabu 18 September 2024, merilis hasil survei elektabilitas cagub-cawagub di Jakarta. Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) elektabilitasnya paling tinggi.
LSI melakukan survei menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error)±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Sampel sebanyak 1.200 orang. Teknik pengambilan jawaban dengan melakukan wawancara tatap muka.
Sebelum masuk ke elektabilitas pasangan calon, survei ini menampilkan hasil simulasi tiga nama kandidat calon gubernur. Hasilnya, Ridwan Kamil (RK) mendapat 53,9%, Pramono Anung 20,8%, dan Dharma Pongrekun 3,3%.
Setelah mendapatkan elektabilitas calon gubernur, responden ditanya mengenai elektabilitas pasangan calon gubernur. Responden diberi pertanyaan ‘Kalau pemilihan langsung Gubernur Daerah Khusus Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?’.
Hasilnya sebagai berikut:
- Ridwan Kamil-Suswono: 51,8%
- Pramono Anung-Rano Karno: 28,4%
- Dharma Pongrekun dan Kun Wardana: 3,2%
- Tidak ikut memilih (golput): 3,9%
- Tidak tahu/tidak jawab: 12,8%.
“Ketika sendiri, Ridwan Kamil dipilih oleh 53,9%, kemudian ketika dipasangkan sebagai pasangan, Ridwan Kamil-Suswono itu kurang, tidak terlalu berubah ada 51,8%.
Yang menarik, ketika Pramono Anung digabungkan, suara Pramono Anung tadi yang kalau sendiri hanya mendapat 20%, ketika digabungkan dengan Rano Karno itu menjadi 28,4%.
Jadi kita melihat di sini ada pengaruh cukup besar dari Rani Karno sebagai cawagub dari Pramono Anung, karena biasanya elektabilitas calon nomor satu itu biasanya tidak banyak berubah kalau calon wagubnya dimasukkan seperti dalam kasus RK-Suswono.
Tapi dalam kasus Pramono Anung-Rano Karno itu elektabilitas Pramono Anung terbantu banyak dengan adanya nama Rano Karno,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat paparan secara daring.
“Dharma Pongrekun sama seperti sebelumnya yang milih sekitar 3,2%, ketika dipasangkan, jumlah yang mengaku golput menjadi berkurang, demikian juga yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab,” imbuhnya.
Meski begitu, Djayadi mengatakan hasil ini masih cair. Sebab, dalam survei ini, kata Djayadi, 64% responden menyatakan belum yakin dengan pilihannya.
“Kalau misalkan Pilkada dilaksanakan ketika kita melakukan survei, itu berarti Ridwan Kamil sudah melewati batas 50% lebih yang dipersyaratkan untuk dinyatakan sebagai gubernur terpilih di Jakarta, tetapi kalau kita lihat data di awal, jadi pilihan ini belum pasti diputuskan oleh pemilih.
Karena sebelumnya saya menyatakan ada 64% dari pemilih ini baru betul-betul memutuskan pilihannya pada saat kampanye resmi dimulai, beberapa hari sebelum hari H, dan baru memutuskan pada hari H pencoblosan, dan jadi pilihan masih bersifat cair,” jelas Djayadi
Poltracking Indonesia juga merilis survei elektabilitas cagub-cawagub di Pilkada Jakarta. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dengan elektabilitas 47,5 persen.
Survei dilakukan 9 hingga 15 September 2024. Populasi survei merupakan warga Jakarta dengan jumlah responden 1.200.
Metode survei multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sistem pengambilan survei melakukan wawancara tatap muka.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR awalnya menyampaikan elektabilitas cagub tanpa pasangan. Ridwan Kamil juga masih unggul. Berikut survei Cagub Jakarta:
- Ridwan Kamil 48,9%
- Pramono Anung 22,1%
- Dharma Pongrekun 4,1%
- Tidak Tahu 24,9%
Hanta Yuda juga menampilkan survei elektabilitas cawagub Jakarta. Hasilnya, Rano Karno unggul. Berikut survei cawagub Jakarta:
- Suswono 27,6%
- Rano Karno 37,6%
- Kun Wardana 4,8%
- Tidak Tahu 30%
“Hampir semua Pilkada, ada cawagub yang elektabilitasnya lebih tinggi dari cagubnya,” jelasnya, dalam pemaparan hasil survei Poltracking, Jumat (26/9).
Responden lalu ditanya soal paslon yang akan dipilih jika Pilkada Jakarta digelar hari ini. Berikut hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono 47,5%
- Pramono Anung-Rano Karno 31,5%
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1%
- Tidak Tahu persen 15,9%
Hanta Yuda mengatakan selisih RK-Suswono dengan Pramono-Rano Karno masih kompetitif. Hal itu dikarenakan belum ada paslon yang memenuhi syarat 50 persen plus satu.
“Selisihnya persis 16 persen, angka ini jauh kalau Pilkadanya seminggu lagi, tipis selisihnya kalau Pilkadanya masih jauh 2 bulan, fluktuatif masih mungkin, ini selisih tidak tinggi, hampir kompetitif. Tinggal apakah bisa melampaui 50 persen plus 1,” ujar Hanta Yuda.
Dua juga bicara soal peluang Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran. Dia mengatakan Pilkada Jakarta bisa dua putaran jika tren elektabilitas RK dan Pramono sama-sama mengalami penurunan.
“Kalau calon independen yang naik maka akan berpeluang dua putaran. Kalau ternyata pertumbuhan pada independen ini stuck di 5 persen, kemudian di antara 2 pasangan memiliki selisih maka pasti 1 putaran.
Tetapi kalau misalnya Dharma-Kun naik sampai 2 dijit, kemudian Ridwan Kamil dan Pramono selisihnya makin tak jauh, maka putaran dua terbuka lebar,” jelasnya.
“Kalau hari ini berpotensi 1 putaran, tapi karena masih 2 bulan apalagi belum 50%+1 ini masih agak berimbang, independen tidak mengganggu kedua kandidat,” imbuhnya.
(SI)