Fhoto : Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Calon Wakil Gubernur Jakarta
JAKARTA, Newslinkaktual. Com —
Pengamat tata kota Yayat Supriatna memberikan tanggapan terkait ambisi bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, yang ingin menjadikan Jakarta seperti Dubai di Uni Emirat Arab. Yayat menilai pernyataan tersebut sah-sah saja, terutama karena Ridwan Kamil tengah mengikuti kontes Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Yayat menyatakan setiap calon gubernur memiliki hak untuk membangun visi dan mimpi bagi Jakarta. Namun, ia juga menekankan bahwa janji politik tersebut harus realistis dan bisa dicapai dalam waktu yang terbatas.
“Semua calon gubernur punya hak untuk mencanangkan cita-cita besar bagi Jakarta.
Namun, pertanyaannya, apakah hal tersebut bisa terwujud dalam waktu 5 tahun? Bahkan, jika terpilih lagi, maksimal hanya 10 tahun,” ujar Yayat dalam diskusi yang disiarkan BTV, dipantau Minggu (22/9/2024).
Yayat menjelaskan proses transformasi Dubai menjadi pusat ekonomi di Timur Tengah dan dunia itu memakan waktu panjang. Menurutnya, jika Jakarta ingin menjadi seperti Dubai, peran dan fungsi yang akan dikembangkan di Jakarta harus dipertimbangkan dengan matang.
“Dubai sukses menjadi kota global karena menempatkan dirinya sebagai pusat jaringan pelayanan internasional dan ekonomi.
Pertanyaannya sekarang, apa peran Jakarta yang bisa dikembangkan agar mencapai level seperti itu?” lanjutnya.
Yayat juga menyinggung pengalaman Jakarta dengan proyek reklamasi pantai, tetapi terhambat oleh masalah lingkungan. Menurutnya, Jakarta telah mencoba beberapa langkah, seperti pengembangan waterfront city, tetapi masih menghadapi berbagai kendala.
“Reklamasi Jakarta sebenarnya sudah mencoba mewujudkan mimpi seperti Dubai.
Namun, masalah lingkungan dan konflik kepentingan membuat proyek tersebut tertunda,” jelas Yayat.
Yayat juga menyoroti pentingnya ruang fiskal dan kreativitas dalam mewujudkan ambisi besar tersebut.
Ia mengingatkan setiap janji politik harus dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM), yang rentang waktunya terbatas.
Yayat menyarankan agar lompatan besar seperti yang diinginkan Ridwan Kamil perlu dipertimbangkan dengan cermat agar sesuai dengan realitas.
“Kita harus melihat apakah ruang fiskal Jakarta mendukung lompatan besar tersebut.
Ambisi besar memang diperlukan, tetapi perencanaan yang matang serta tahapan yang jelas juga sangat penting agar tidak hanya menjadi janji kosong,” pungkasnya.
(Sisca)