Fhoto : Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil
JAKARTA, Newslinkaktual. Com, —
Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) merespons pernyataan Pramono Anung yang menyatakan hendak menjadikan Jakarta seperti Dubai, New York dan Tokyo adalah orang yang sedang bermimpi. RK menyebut semua hal, termasuk kemerdekaan Indonesia bermula dari sebuah mimpi.
“Pertama, semua cita-cita datang dari mimpi. Indonesia merdeka juga mimpi, tapi oleh kerja keras, kekompakan, jadilah Indonesia merdeka kan. Jadi semua dimulai dari mimpi. Kalau nggak boleh mimpi mah, ya jangan hidup, kan kira-kira begitu,” kata RK kepada wartawan di Warakas, Jakarta Utara, Sabtu (21/9/2024).
RK menyebut mesti ada pemerataan pembangunan di Jakarta. Untuk itu, ia mewacanakan pusat bisnis juga bisa berkembang di wilayah Jakarta Utara.
“Mengurangi beban ke IKN ke mana dan memperbanyak pusat pertumbuhan, TB Simatupang, di Jakarta Utara daerah Ancol ke sana. Di situlah nanti wajah baru,” kata mantan gubernur Jawa Barat ini.
Menurutnya wajah baru Jakarta haruslah berkelas dunia. Ia lantas menegaskan jika tak ada masalah dengan yang dinamakan mimpi.
“Kalau wajah baru kan harus kelas dunia. Kalau kelas dunia, referensinya hari ini apa? Singapura, Hongkong, Dubai. Jadi kalau bermimpi dan realistis enggak ada masalah. Orang IKN aja kelas dunia, insyaallah mirip-mirip, jadi itu aja,” tambahnya.
Sebelumnya calon gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menilai pihak yang menyatakan hendak menjadikan Jakarta seperti Dubai, New York dan Tokyo adalah orang yang sedang bermimpi. Pramono berpendapat pembenahan Jakarta mulai dari hal sederhana namun dampaknya dirasakan masyarakat luas.
“Banyak yang mengatakan ingin menjadikan Jakarta seperti New York, seperti Dubai, seperti Tokyo, mimpi kali. Saya sederhana saja, ingin menjadikan Jakarta rakyatnya bahagia, rasa aman ada di mana-mana, rasa nyaman ada, hal-hal kecil diselesaikan,” kata Pramono Anung dalam acara konsolidasi kader PDIP di GOR Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9).
Hal sederhana yang dimaksud Pramono mulai dari membereskan masalah juru pemantau jentik atau jumantik, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) hingga persoalan di level lingkungan RT/RW. Pramono menuturkan hal-hal sederhana itu mendasar dan dibutuhkan warga.
“Di antaranya menyelesaikan masalah jumantik, KJP, hingga persoalan RT,RW dan menjadikan warga Jakarta bahagia serta nyaman. Persoalan RT, RW selesai, persoalan Jumantik selesai, dasa wisma selesai, KJP selesai. Jadi yang diselesaikan apa? Yang kecil-kecil Itulah yang menjadi kebutuhan paling dasar rakyat warga Jakarta sekarang ini,” ujarnya.
Dia mengatakan janji kampanye harus rasional. Dia mengaku tak ingin memberi janji yang muluk-muluk.
“Jadi itu aja. Saya mengatakan nanti RT/RW insentifnya kita double-kan, ‘Wah langsung ada yang mau kasih 100 kali’, dari mana anggarannya? Jadi dalam berjanji harus rasional, harus apa adanya. Dan saya hafal betul misalnya jumantik berapa? Dapatnya Rp 500 ribu betul bantuan, Bu? Makanya kalau Jumantiknya dapatnya Rp 500 ribu, Kalau RT/RW di-double-kan insentifnya Jumantiknya juga harus di-double-kan,” kata Pramono.
“Jadi sekali lagi saudara-saudara sekalian, saya tidak akan pernah berjanji hal yang, muluk-muluk. Tetapi saya menjadi bagian dari problem solving Jakarta ke depan.
Kalau saya akan diberi amanah untuk menjadi gubernur, bukan hanya gubernurnya PDI Perjuangan tapi gubernurnya seluruh warga yang ada di Jakarta,” tambahnya.
( Sisca)