DLH Akui Petugas Kebersihan Kota Bogor Terima Pungli, Ini Penjelasannya

Fhoto : Ilustrasi

BOGOR, Newslinkaktual. Com, —

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor angkat bicara soal uang pungutan liar (pungli) pedagang Pasar Merdeka yang diduga mengalir ke mereka. DLH menyebut mereka tidak pernah menarik iuran tersebut dari pedagang.

Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Deden Adi Suryadi mengatakan, petugas kebersihan di Pasar Merdeka telah melakukan klarifikasi terhadap petugas di lapangan soal pungli.

Hasilnya, kata Kabid DLH, memang benar bahwa ada petugas kebersihan di Pasar Merdeka Bogor yang menerima, namun itu diberikan oleh preman.

“Preman ini mengutip dari pedagang dengan alasan untuk kebersihan padahal kami tidak pernah tarik uang kebersihan. Kemudian uang itu diberikan juga ke petugas di lapangan dan memang diterima tapi sebagai uang capek istilahnya,” katanya, Jumat (20-9-2024)

Ia memastikan, hal itu bukan berasal dari perintah DLH sebab mereka tidak pernah menarik iuran kebersihan ke pedagang. Petugas yang ditempatkan hanya diperintahkan untuk membersihkan dan mengangkat sampah tanpa menarik iuran.

“Ini yang menarik preman itu yang jadi jelek DLH padahal kami tidak pernah meminta iuran kebersihan dari pedagang. Memang dilarang untuk menerima tapi seringkali dikasih dengan alasan berterima kasih,” bebernya.

Dia pun memastikan telah melarang petugas kebersihan DLH untuk menerima uang dari preman ke depannya. Pihaknya juga akan mengklarifikasi lebih lengkap nantinya termasuk menindak bila ada oknum yang kedapatan ikut menarik iuran.

“Kalau ketahuan kami akan berikan sanksi. Untuk PKWT akan diberi teguran 1-3 dan diberhentikan sedangkan bila ASN akan diberikan teguran yang ditembuskan ke inspektorat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas DLH Denni Wismanto menyebut akan melakukan tindakan tegas bila ada anggotanya yang terbukti ikut menarik iuran. Sanksi ini akan diberikan sesuai keterlibatan anggotanya tersebut.

“Kita cek dulu sampai berapa besar (keteterlibatan), apakah betul dia meminta atau cuma menerima. Misal dia lagi nyapu dia diberi tips. Tapi prinsipnya jika melakukan pelanggaran pasti ada mekanisme,” tegasnya.

Ia menyebut bisa saja petugas kebersihannya dimanfaatkan oleh preman. Namun Denni tak ingin menerka-nerka karena belum mendapatkan informasi yang lengkap dan menyeluruh.


Kita coba telusuri. Mekanismenya seperti apa, apakah ini tips atau minta atau memaksa kita belum tahu. Info sementara bukan mereka yang meminta (ke pedagang), dia diberi. Jujur saja kebersihan itu kadang-kadang paling gampang untuk dijadikan alasan,” bebernya.

(BG)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *